Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!

Download Free Translator

Eye Eye

Minggu, 04 September 2011

Nama Allah Bangsa Israel Yang Memberontak

Nama allah bangsa Israel yang memberontak.



Tulisan Yahweh dalam Ibrani.

Saya bertanya-tanya mengapa kata YAHWEH, YHWH, atau JEHOVAH tidak tertulis didalam Alkitab, tetapi banyak sekali orang yang menggunakan kata itu sebagai sesuatu yang berkuasa, atau yang memiliki keilahian terutama dalam memaparkan tentang isi dari perjanjian lama.  Mereka menterjemahkan firman tertulis yang ada di perjanjian lama mulai dari kitab Kejadian hingga Maleakhi menggunakan kata tersebut untuk menggantikan kata TUHAN didalam Alkitab.

Setelah menonton suatu penjelasan yang ada di YouTube "THE TRUE NAME OF GOD, THE ORIGIN OF YHWH" , maka saya memperoleh sedikit penjelasan bahwa kata tersebut adalah nama dari allah dari bangsa Israel yang melanyani atau menyembah Baal - in, yaitu suatu ajaran yang disebarkan oleh para orang Yahudi di Eropa, dan menamakannya ajaran "KABBALAH" atau "KABALISTIC".

Kata Yah yang berarti dewa bulan untuk mereka yang mengikuti aliran kepercayaan Mesir kuno, yaitu pada saat bangsa Israel di tanah Mesir, zaman perbudakan.  Dan kata Yahweh adalah nama dari  roh yang disembah sebagai Baal atau Yah. Nama dari dewa bulan yang diikuti oleh bangsa Israel dari Mesir. YAHWEH atau JEHOVAH adalah nama  dari allah bangsa Israel, yaitu mereka yang memberontak.

Yeshua telah memberikan wahyu kepada Yohanes di pulau Patmos:
"... dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya mereka tidak demikian, sebaliknya, mereka adalah jemaah Iblis." (WHY 2:9).

Mereka inilah yang dimaksudkan dalam wahyu tersebut, karena mereka akan membanggakan diri sebagai orang Yahudi.


Banyak dari mereka juga menyebut dirinya "Nazarin", ataupun "Hebraic Christian".  Seringkali saya melakukan perdebatan dengan mereka dan terlihat sekali bahwa mereka adalah antiKristus. Mereka tidak mengerti oleh pimpinan Roh Kudus, tetapi oleh pemahaman mereka sendiri berdasarkan ayat-ayat yang menggunakan dasar ajaran mirip dengan "KABBALAH". Mereka menjelaskan Alkitab menggunakan dalih "PaRDeS"  (Peshat, Remez, Derash, Sod).  Menterjemahkan dengan dalih ini akan mengarah ke bentuk-bentuk pemahaman yang dibuat-buat, mystis, dan tidak dalam kebenaran. Mereka akan menciptakan dongeng-dongeng yang menyesatkan. Ajaran ini sekarang sudah mulai berkembang seiring kembalinya bangsa Israel ke tanah mereka di timur tengah.  Mereka akan berdoa didinding-dinding tembok di Yerusalem (tembok ratapan). Dan mengadakan berbagai festifal yang berasal dari nenek moyang mereka yang memberontak dari Roh Kudus.

"AKULAH AKU" dalam Ibrani.

KABBALAH, sebuah ajaran yang menginduk kepada Iblis yang sudah hidup dan berkembang bahkan ketika Adam masih hidup dahulu, memiliki tujuan untuk menyelewengkan "AKU" yang berbicara dengan Nabi Musa (KEL 3:14) "eheyeh" yang berarti "AKULAH AKU".  Strategi-strategi yang digunakan Kabbalah ini begitu rapi dan luar biasa, bahkan banyak dicatatkan dalam sejarah bahwa Kabbalah menunaikan tujuannya dengan masuk ke dalam struktur-struktur penting tatanan hidup masyarakat. Tradisi ini berlangsung sampai sekarang.

Lambang dari YHWH pada kedua tangan.

Ketika zaman Nabi Musa dahulu, Kabbalah diangkat menjadi penasehat spiritual Firaun. Firaun tidak akan menetapkan sebuah kebijakan tanpa persetujuan dari para penasehatnya ini. Dengan cara inilah membuat Kabbalah punya otoritas yang tinggi terhadap dunia. Tapi rupanya sang pembantu Iblis ini tidak hanya berkeliaran di bangsa mesir, tetapi mereka juga menyusup bangsa Israel yang dipimpin Nabi Musa saat itu. Dan seleuruh bangsa Israel sudah terbiasa hidup dengan bangsa Mesir, sehingga segala kepercayaan dan adat istiadat telah terpengaruh dengan apa yang ada di Mesir.

Didalam kitab Keluaran 32:1-4, tertulis:

"Ketika bangsa itu melihat, bahwa Nabi Musa mengundur-ngundur turun dari gunung itu, maka berkumpulah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: 'Mari buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan didepan kami, sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir - kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.'. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: 'Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku'. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun.  Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah daripadanya anak lembu tuangan."

Pada saat Nabi Musa menerima 2 loh batu, saat itu Bani Israel kepemimpinannya diserahkan kepada Harun. Dan Harun yang juga sudah terbiasa dengan kehidupan di Mesir, memahami mengenai kepercayaan bangsa Mesir. Sehingga ia dan seluruh bangsa Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.  Ajaran-ajaran dari bangsa Mesir merupakan ajaran mula-mula dari setiap kepercayaan yang ada didunia ini. Karena mereka dari dulunya sudah memiliki berbagai kepercayaan terhadap allah-allah mereka, seperti: Isys, Horus, Set dan tradisi yang juga mengilhami bangsa-bangsa didunia yang merupakan wilayah kekuasaan mereka.

Ketika Nabi Musa kembali, ia sangat marah besar lalu langsung menghancurkan patung tersebut dan mempertanyakan kepemimpinan Harun. Dan Harun pun berusaha menjelaskan, kemudian bertobat kepada Allah.

Para pengikut 'KABBALAH' ini adalah para ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang mengusai dewan keagamaan bangsa Yahudi juga. Mereka adalah orang-orang yang menyalibkan Yeshua.  Mereka menduduki kursi Musa, dan merampas ajaran-ajaran Musa untuk kepentingan mereka. Mereka adalah antiKristus.

YHWH adalah nama simbolis dari Baal, Baalim yang disebut kedalam kitab suci para KABALIST. LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) tidak menggunakan nama itu, Yeshua HaMashiach juga tidak menggunakan nama itu, dan para murid Tuhan juga tidak menggunakan nama itu, setiap orang yang menerima baptisan Roh Kudus tidak menggunakan nama itu. Dan nama itu adalah nama Iblis, karena manusia diselamatkan hanya dalam nama Yeshua Kristus.

Apa yang tertulis dalam alkitab Yeremia 23:26-27 adalah para KABBALAH yang mereka ikuti, karena mereka melupakan nama Yeshua, Yish'iy  dengan menggantikannya dengan Baal/YHWH. Mereka memuja YHWH sebagai Bapa mereka. Roh Kudus tidak akan turun dengan nama YHWH, tetapi Iblis yang mendatangi hati manusia dengan nama YHWH.

Dari mana Musa mengetahui nama YHWH, Keluaran 3:14-15, jelas Musa tidak tahu nama Allah. Dan Allah tidak memberitahukan namanya, kepada Musa, hanya:
'Ehyeh asher Ehyeh' - AKU ADALAH AKU.

Siapa yang memasukan nama YHWH dengan tulisan dusta kedalam Torat dan Tanakh (Yeremia 8:8), kalau bukan para KABBALAH (para Rabbi Yahudi Masoratic) yang menyesatkan banyak orang.

'Ehyeh asher Ehyeh' atau AKU ADALAH AKU atau AKU ADA SEBAGAIMANA AKU ADA itu menandakan bahwa nama Allah adalah rahasia. Dan Musa tidak mengetahui nama itu, karena memang rahasia. Supaya mereka yang dipilih itu berdasarkan Iman didalam nama yang ditetapkan oleh Allah yaitu Yeshua HaMashiach yang datang kemudian, karena bangsa Israel tidak menerima keselamatan pada saat Musa menggiring mereka keluar dari Mesir, tetapi semuanya: nabi, atau bukan, mereka semua terperangkap didalam kuasa Maut dan Kerajaan Maut.

Karena Musa spesifik menanyakan nama-Nya, tetapi itu adalah rahasia hingga Yeshua Kristus menyatakan pembebasan yang sesungguhnya dari kuasa Maut dan Kerajaan Maut. Karena apa gunanya keluar dari tanah Mesir bagi bangsa Israel tetapi masuk kedalam lautan api pada kematian kedua. Karena mereka yang memperoleh bagian dalam ciptaan baru adalah orang-orang yang menyembah Yeshua HaMashiach sebagai Tuhan dan Allah mereka, karena di Sorga segala makhluk menyembah Dia, dan Dia adalah terang Tuhan yang menerangi kemuliaan Allah.

Dan sampai sekarang, ternyata banyak artis-artis Holywood sekarang menjadikan ajaran ini sebagai agama mereka atau kepercayaan mereka, seperti Madonna, Demi Moore, Mick Jagger, and Britney Spears.  Mereka adalah bagian dari ajaran 'New Age Movement', dengan doa yang cepat dan tempat duduk terpisah untuk pria dan wanita, Pusatnya menyerupai seperti 'synagogue Orthodox', kecuali beberapa keanehan dengan mengenakan syal doa dan penutup kepala, serta alat-alat lainnya, istilahnya 'yarmulkes', dan 'phylacteries'.

Yang mereka ikat dikepala dan tangan adalah tulisan-tulisan dari kitab Taurat yang digunakan sebagai tanda atau mereka menganggap sebagai kekuatan mystic.  Mereka melakukan seperti apa yang dituliskan pada kitab Ulangan 6:8:

"Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu."

Apa yang ada dipasang pada dahi mereka adalah sebuah kotak yang berisi tulisan-tulisan kitab Taurat. Mereka memiliki roh yang sama dengan antiKristus yang dijelaskan dalam wahyu 13:16:

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya dan pada dahi mereka."

Inilah isi dari kotak yang diikat di dahi.

Para KABBALAH, Yahudi Masoratic, mereka mengutak-ngatik Kitab Suci dengan maksud dan tujuan mereka, supaya sedapat mungkin menyesatkan banyak orang-orang yang percaya kepada Yeshua HaMashiach untuk terperosok kedalam dokrin/ajaran dan pemahaman mistik mereka.

Melalui pertemanan di FB saya juga menemukan beberapa orang menambahkan kata Yahweh atau Jehovah tersebut kedalam kitab Wahyu, dan itu sangat berani sekali. Dalam blog ini saya hanya ingin mengingatkan bahwa apa yang tertulis di alkitab memang tidak sempurna, tetapi apa yang dijelaskan oleh Roh Kudus adalah benar dan tidak bohong. Kebanyakan dari orang-orang yang mengajarkan dan menggunakan kata tersebut mempelajari kitab-kitab dengan tanpa urapan Roh Kudus, sehingga mereka melakukan pemutar balikan ayat-ayat dan berbagai ancaman atau menyebarkan dogma-dogma yang menakutkan agar supaya percaya kepada ajaran tersebut.  Dan kebanyakan dari mereka sangat mengusai isi alkitab.

Kita juga tahu adanya ajaran dari sekelompok orang di Indonesia yang menamakan dirinya "SAKSI JEHOVAH", penjelasan dan pengertian mereka memiliki kesamaan. Saya tidak tahu apakah para "SAKSI JEHOVAH" adalah juga para penganut KABBALAH, tetapi dari paham dan pengertian mereka memiliki berbagai kesamaan.

Rasul paulus sudah mengajarkan didalam Alkitab:
"Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia." Gal 5:4.

Dan Yeshua sudah mengajarkan didalam Alkitab:
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." Yoh 15:12

Kita dibenarkan oleh Iman didalam Roh yang dikirim oleh Allah untuk orang percaya kepada-Nya, supaya memperoleh pengenalan dan pengertian yang menuntun kepada hidup yang kekal didalam kasih karunia-Nya.  Roh Kudus adalah hukum yang menuntun kita, oleh karena Allah adalah Roh, dan Dia menyatakan diri-Nya kepada kita oleh Roh-Nya.


NAMA DIATAS SEGALA NAMA.


Allah lebih besar dari Yeshua, tetapi tanpa Yeshua, Allah tidak dapat ada, karena Dia adalah sumber kehidupan dari Allah. Dia adalah sumber Roh Allah yang menggerakkan Allah untuk bekerja sesuai kehendak-Nya. Dan Yeshua HaMashiach adalah Allah itu sendiri. Tidak ada yang lain, hanya Dia yang dapat menggerakan Roh Kudus kepada setiap orang dan makhluk yang dikehendaki-Nya. Karena Roh Kudus adalah milik Dia dan milik Allah. Dan Dia dengan Allah adalah satu. Apa yang Dia miliki adalah milik Allah, dan apa yang Allah miliki adalah milik Dia. Karena semua dimuliakan didalam Yeshua HaMashiach dan Yeshua HaMashiach memuliakan semua yang bersama Dia.


Jika setiap orang percaya kepada nama yang memberikan keselamatan kepada setiap manusia, apakah Yahudi atau bukan Yahudi, maka mereka menerima nama Allah mereka, yaitu Yeshua HaMashiach. Tidak ada nama lain yang diberikan Allah kepada manusia, yang olehnya manusia diselamatkan. Sama seperti mereka yang percaya oleh Iman kepada apa yang akan datang, dan kita percaya juga oleh Iman kepada IA yang sudah datang.

Dan DIA yang sudah datang tidak berdusta, dengan mengatakan 'Aku dengan Bapa adalah satu, karena jika kamu melilhat Aku, kamu melihat Bapa-Ku'. Tetapi bagaimana orang dapat melihat Allah jika Dia yang telah menyatakan segala sesuatu mengenai Allah dan mereka tidak percaya kepada Dia.


Bagaimana mungkin seorang mengaku YHWH adalah bapaknya tetapi dapat menyembah Yeshua HaMashiach. Karena Yeshua sendiri menyatakan bahwa Dia adalah Allah/Bapa yang telah menunjukan wajahnya. Karena akan mudah bagi Dia untuk mengatakan bahwa YHWH adalah Bapa saya, tanpa perlu mengatakan nama Yeshua HaMashiach pada doanya dan dalam berbagai pekerjaan-Nya.

Tetapi karena para jemaah Iblis yang membunuh Yeshua Kristus dari mulanya, yaitu para KABALIST, pengikut ajaran Yahudi yang menentang kedatangan Dia yang maha tinggi. Sehingga mereka menolak nama itu dan meninggikan nama allah mereka yaitu YHWH.

Setiap orang yang mengaku dan percaya bahwa YHWH adalah Bapak mereka, maka lautan api yang kekal adalah tempat mereka. Dan hal ini bukan dusta tetapi kebenaran karena manusia diselamatkan dan tercatat didalam kitab kehidupan Anak Domba Allah oleh karena nama Yeshua HaMashiach.

Karena jika manusia mencari dan menyelidiki kitab suci tanpa Roh Kudus, maka hanya akan menggapai angin (KESIA-SIAAN), tetapi mereka yang hidup oleh Roh, menulis juga oleh Roh, karena setiap pemikiran dan perkataan serta perbuatan dipimpin oleh Roh. Dan mereka senantiasa memuliakan Bapak mereka, Yeshua HaMashiach.

Bukankah Roh adalah Esa! Dan Dia adalah yang maha besar, dapatkah manusia membagi-bagikan Roh menurut pemahaman mereka?

Bagi mereka yang tidak menerima materai Allah, maka segalanya tersembunyi, karena supaya genap firman Allah:   Bahwa manusia diselamatkan oleh Iman dan darah Yeshua Kristus.
Dan segala yang dikerjakan oleh Roh adalah tersembunyi bagi mereka yang tidak memperoleh bagian dalam langit yang baru dan bumi yang baru.

Yeshua berkata:

"Kamu menyelidiki kitab-kitab suci sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab suci itu memberikan kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5: 39-40)

Memperoleh baptisan Roh Kudus lebih utama daripada mempelajari isi Alkitab. Karena Roh adalah pengajar segala sesuatu, dan Dia adalah hidup yang diceritakan ataupun dituliskan didalam Alkitab.  Tidak ada orang yang oleh karena mempelajari Alkitab dapat memperoleh Roh Kudus, tetapi oleh Roh Kudus, mereka memahami maksud dan kehendak, serta pikiran Allah yang dituliskan didalam Kitab Suci.

Sabtu, 03 September 2011

Allah Tritunggal

ALLAH TRITUNGGAL
     I. Muslim Bertanya
* Apakah kalian betul-betul penganut monotheisme (muwahhidūn)?
* Apakah kalian percaya akan tiga Allah?
* Siapakah Allah-Allah itu?
* Bagaimana bisa Allah diberi nama Bapa dan Putera?
     II. Pandangan Muslim
     Pandangan Umum
1. Titik pusat ajaran Islam adalah monotheisme (percaya akan Allah yang Esa). Bukti paling utama adalah sebuah Sura yang berbicara secara khusus tentang monotheisme:
    ”Katakanlah: ”Dia-lah Allah, Yang Maha Besar”. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (Sura al Ikhlash, 112).
2. Islam yakin sedalam-dalamnya bahwa Allah tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata manusia. ”Bapa” dan ”Putera” pada tempat pertama menunjukkan realitas kefanaan. Orang-orang Kristiani merasa biasa untuk membeerikan makna religius-spiritual terhadap kedua kata di atas sehingga hampir lupa akan arti real dari kedua kata tersebut.

3. Penjelasan teologis tentang Trinitas melalui istilah kodrat/natura (tabï’a) dan pribadi/persona (schakhs, uqnūm) tidak banyak membantu. Bahasa Arab untuk pribadi/persona menggunakan kata schakhs dasn merujuk pada sosok seorang manusia nyata. Kata uqnūm sebagai sebuah terminus technikus dalam khasanah teologi Dogmatik kalau dipandang dari segi bahasa Arab tidak lazim untuk orang-orang Arab dewasa ini.

4. Al-Qur’ān memahami ajarana Trinitas Kristiani sebagai sebuah paham Tritheisme (ajaran tentang keyakinan akan tiga Allah). Orang-orang Kristiani tidak mengikuti Yesus dalam hal menyebut Allah karena mereka mengatakan bahwa Allah, Yesus dan Maria adalah satu-kesatuan Ilahi (Trinitas):
    ”Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ”Hai ’Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ”Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. ’Isa menjawab: ”Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib” (Sura 5,116).
5. Al-Qur’ān tidak menyinggung apa-apa tentang Roh Kudus sebagai pribadi ke-tiga dari Allah menurut ajaran Kristiani.

   Pandangan Khusus
1. Al-Qur’ān menyebut orang Kristiani dan Yahudi sebagai ”Ahli Kitab” (ahl al-kitāb). Toh sebagian ayat al-Qur’ān tidak menyebut dengan jelas, entahkah orang-orang Kristiani itu penganut monotheisme (Sura 2,62;3,110-115;4,55;5,69.8…), entah orang-orang kafir (kuffūr, Sura 5,17.72-73;9,30) atau sebagai ”orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan seseorang atau sesuatu barang ciptaan lain” (muschrikūn, Sura 5,72;9,31).

2. Al-Qur’ān mengklaim bahwa orang Kristiani menyebut Allah itu tiga (thalātha, Sura 4,171). Orang-orang Kristiani berkata: ”Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga” (Sura 5,73) dengan memasukkan Yesus dan Maria ke dalam triade ini (Sura 5,116).
14 Orang-orang Kristiani berkata: Yesus adalah Allah (Sura 5,72.116) atau Putera Allah (Sura 9,30: ibn; Sura 19,34-35: walad), toh dalam kenyataannya Allah yang esa itu ”tiada beranak dan tiada pula diperanakkan…” (Sura 112,3:lam yalid wa lam yūlad).

3. Pada Ekseget dan Teolog Islam memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang konsep Allah yang dianuti oleh orang-orang Kristiani. Fakhr al-din Rāzi (1149-1209), seorang dari para Ekseget al-Qur’ān periode klasik, berpendapat bahwa tidak seorang Kristiani pun di zamannya sepakat bahwa Maria termasuk di dalam Trinitas dan juga pendapat al-Qur’ān tentang Trinitas dinilainya mewakili pendapat sebuah sekte yang sebenarnya sudah punah. Banyak pemikir modern sepakat dengan pendapat al-Rāzi.

4. Segelintir Teolog Islam juga mewakili pandangan tentang Trinitas yang ternyata sangat positip dan mudah dipahami. Bahkan sebagian dari mereka mengakui bahwa agama Kristiani adalah sebuah bentuk sejati dari monotheisme. Toh pandangan umum umat Muslim tetap menerima bahwa orang-orang Kristiani adalah Tritheis (penganut iman akan tiga Allah).
     III. Pandangan Kristiani
     1. Siapa itu Allah?
Orang-orang Kristiani adalah penganut monotheisme, dan adalah tugas serta kewajiban setiap orang Kristiani untuk menjaga tradisi monotheisme ini yang diterima dari warisan iman bangsa Israel. Allah itu Esa. Di dalam bingkai ini orang-orang Kristiani percaya bahwa Allah mewahyukan diri sebagai Tuhan dan Penenbus dalam dan melalui Yesus Kristus. Ini mengandaikan bahwa Allah membuat diri-Nya hadir dan transparan dalam Yesus Kristus tanpa harus mengalami peleburan diri. Dalam diri Yesus, sisi kemanusiaan-Nya tidak mengabsorbsi (menyerap) ke-Ilahian Allah, dan sisi ke-Ilahian dalam diri Yesus tidak juga membatalkan dimensi kemanusiaan-Nya. Sudah sejak awal kekristenan, topik ini menjadi bahan permenungan para Teolog dan juga merupakan pengalaman spiritual orang-orang Kristiani perdana dan kemudian membuahkan dogma tentang Trinitas. Bagi orang Kristiani, Kabar Gembira (Injil) yang diterima dari Yesus Kristus tidak saja menyampaikan bahwa Allah itu ada dan berjumlah satu, tetapi lebih dari itu Injil mau mengatakan siapa itu Allah bagi manusia. Yesus menghantar para murid-Nya kepada pengetahuan dan pengalaman akan Allah yang Maha Kasih dan kepada persekutuan dengan-Nya:
    ”Setelah berulang kali dan dengan pelbagai cara Allah bersabda dengan perantaraan para nabi, ”Akhirnya pada zaman sekarang Ia bersabda kepada kita dalam Putera” (Ibr 1,1-2). Sebab Ia mengutus Purtera-Nya, yakni Sabda kekal, yang menyinari semua orang, supaya tinggal di tengah umat manusia dan menceritakan kepada mereka hidup Allah yang terdalam (lih. Yoh 1,1-18). Maka Yesus Kristus, Sabda yang menjadi daging, diutus sebagai ”manusia kepada manusia”, ”menyampaikan sabda Allah” (Yoh 3,34), dan menyelesaikan karya penyelamatan, yang diserahakan oeh Bapa kepada-Nya (lih. Yoh 5,36; 17,4). Oleh karena itu Dia – barangsispa meihat Dia, melihat Bapa juga (lih. Yoh 14,9 – dengan segenap kehadiran dan penampilan-Nya, namun terutama dengan wafat dan kebangkitan-Nya penuh kemuliaan dari maut, akhirnya dengan mengutus Roh Kebenaran, menyelesaikan wahyu dengan memenuhinya, dan meneguhkan dengan kesaksian ilahi, bahwa Allah menyertai ktia, untuk membebaskan kita dari kegelapan dosa serta maut, dan untuk membangkitkan kita bagi hidup kekal” (Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi: Dei Verbum, 4).
     2. Bapa – Putera
Ditopang oleh tindakan/perbuatan-Nya, kata-kata dan tingkah laku Yesus juga menjadi dasar utama yang digunakan oleh para saksi perdana yang terinspirasi (para rasul dan ke-4 Penginjil) untuk mendefinisikan relasi Yesus yang khusus dan intim dengan Dia yang senantiasa disapa Bapa, Abba dalam doa dan kesaksian-Nya. Dalam perbuatan-perbuatan Yesus, mereka melihat bahwa Dia sungguh-sungguh memiliki kekuasaan Ilahi yang ditunjukkan misalnya lewat kuasa pengampunan dosa.

Dari pengalaman kesaksian iman langsung ini mereka sepakat bahwa dalam diri Allah yang Esa itu terdapat klasifikasi: Asal dan sumber dari segala sesuatu yang ada dan hidup (Bapa) dan Dia, kepada-Nya Sumber dari segala sesuatu ini menyalurkan hidup, dan hadir sebelum segala sesuatu diciptakan (Putera). Putera berasal dari Bapa dan relasi antara kedua-Nya diwarnai oleh penyerahan diri yang total dari Putera kepada Bapa dan dalam ikatan kasih sejati dari Putera. Putera (Yesus Kristus) tidak berada melalui diriNya sendiri melainkan berasal dari Bapa yang mempercayakan kepada-Nya segala sesuatu, karena Dia adalah Putera Tunggal Bapa. Dia tampil sebagai pantulan sempurna dari Bapa, serupa dengan-Nya, tetapi menerima segala sesuatu dari Bapa. Pemahaman akan kata Yunani klasik ”Sabda” (Logos) juga memberikan kontribusi khusus, yakni menjelaskan hakikat ”relasi Bapa-Putera” dalam Allah. Kata ”Logos” lahir dari intelek untuk menjelaskan hakikat intelek itu sendiri. Logos itu berbeda dari intelek tetapi intelek memanifestasikan logos sebagai yang identik dengan dirinya. Itulah Sabda yang menjadi daging (manusia) dalam Yesus dari Nasareth melalui kuasa Allah.

    
3. Melalui Sabda dan Roh
Sabda – Putera lahir dari Bapa dan melalui-Nya Allah Bapa menciptakan dunia, karena ”Sabda itu bersama-sama dengan-Nya” (bdk. Prolog Injil Yohanes) dan dalam Allah Bapa, Sabda itu berdayaguna. Sabda membuat segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Oleh karena itu dalam setiap ciptaanNya, manusia bisa mengenal kehadiran Sabda Allah (para Bapak Gereja dari masa awal kekristenan menyebutnya ”Benih Sabda”). Proses penciptaan dunia dan isinya menemukan titik kulminasi dalam manusia yang diciptakan ”seturut citra Allah” (Kej 1,27). Di sini manusia mencapai kesempurnaannya karena didekatkan oleh Allah kepada diriNya melalui kemiripan dengan-Nya. Hal ini hanya dimungkinkan oleh Sabda Allah. Melalui Yesus manusia bisa masuk ke dalam relasi yang sesungguhnya dengan Allah Bapa, sumber kehidupan Yusus. Pemulihan hubungan kembali dengan Allah yang terjadi semata-mata oleh karena inisiatip bebas-Nya, adalah karya Roh Kudus. Roh ini berkarya juga di dalam diri manusia yang digerakkan oleh Allah sendiri (seperti juga Roh Kudus di dalam diri Yesus). Roh kasih Allah adalah prinsip dasar relasi antara Putera dengan Bapa dan sekaligus prinsip dasar kasih persaudaraan antar sesama manusia dan demi kasih ini pula umat manusia diciptakan-Nya. Rasul Paulus mengatakan bahwa melalui Roh Kudus ini pula kita boleh menyebut Allah ”Abba” (Gal 4,6). Dengan demikian kita ”diadopsi menjadi anak-anak Allah”. Kita hidup ”dengan, melalui dan dalam Yesus” (bdk. Doksologi Perayaan Ekaristi).

    
4. Bapa – Putera – Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga dalam Allah. Di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama Roh sudah sering disebut sebagai kuasa Allah yang berdaya menciptakan dan sebagai ”Nafas hidup” (ruah dalam bahasa Ibrani, rūh dalam bahasa Arab). Roh yang sama menginspirasi para nabi dan juga menghantar umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Roh ini pula mengorientasikan intelek umat Israel kepada pengenalan Allah yang benar, membimbing sejarahnya sehingga umat Israel selalu berjalan dalam kehendak Allah. Melalui RohNya, Allah tetap berada dalam relasi yang hidup dengan manusia ciptaan-Nya, dan ciptaan-Nya pun senantiasa membuka diri untuk karya keselamatan dari Allah. Yesus sendiri mengkonfirmasi wahyu ini; pertama-tama dalam pribadiNya sendiri, karena Dia ”lahir dari Allah Roh Kudus”, dalamnya dimensi kemanusaan dan dimensi ke-Ilahian-Nya bersatu secara utuh. Dalam Roh pula Dia menjadi ”Anak Allah”, dan dalam Roh Kudus pula Yesus menemukan sumber segala kekuatan, kata dan perbuatan-Nya (bdk. Injil Lukas). Tetapi Yesus juga mengatakan kepada kita bahwa Roh Kudus pulalah yang merupakan landasan utama dari persekutuan-Nya dengan Bapa dan yang menjadikan mereka satu.

Relasi semacam ini tidak lain dan tidak bukan adalah relasi Ilahi dan hanya Allah sendiri yang bisa mempersekutukan diriNya dengan Allah. Roh ini memiliki kodrat yang serupa dengan kodrat Allah Bapa dan Allah Putera. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri. Roh Kudus pula adalah ikatan persekutuan dalam Allah sendiri, prinsip utama persekutuan Allah. Saling mengasihi antara Bapa dan Putera bukan saja merupakan sifat Ilahi, melainkan Allah itu sendiri karena Allah adalah Kasih. Di sini sebuah doa tua dari zaman kekristenan perdana mengalami pembenaran: ”Kepada Bapa melalui Putera dalam Roh Kudus.” Kami berpaling kepada ”Sumber” kehidupan kami melalui ”Yesus” yang kami teladani dalam ”Roh” yang Yesus curahkan kepada kami ketika dipermandikan dan Yesus pulalah yang menghantar kami kembali kepada Allah Bapa, di mana kami semua adalah ”anak-anak angkatNya”.

  
5. Persekutuan Kasih
Roh Kudus memainkan peran sebagai ”Hukum internal” yang mengatur hidup orang Kristiani di atas jalan Allah. Roh ini menghidupkan Yesus. Dia juga menghidupkan kita. Dengan demikian segenap ciptaan dipanggil untuk masuk ke dalam persekutuan kasih Allah yang adalah Allah itu sendiri. Roh diberikan kepada manusia supaya mereka menjadi alat-alat perdamaian yang universal dan yang berdaya menciptakan, yakni perdamaian antara manusia dengan Allah dan perdamaian antar umat manusia. Persekutuan adalah awal dan tujuan segala karya Allah karena persekutuan ini ada dalam diri Allah sendiri. Tetapi berbeda dengan pandangan Muslim, kita percaya bahwa persekutuan ini adalah sebuah kesatuan dalam relasi yang semata-mata didasari atas kasih.
    ”Dalam tugasnya mengembangkan kesatuan dan cinta kasih antar manusia, bahkan antara bangsa, Gereja di sini terutama mempertimbangkan manakan hal-hal yang pada umumnya terdapat pada bangsa manusia, dan yang mendorong semua untuk bersama-sama menghadapi situasi sekarang. Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi. Semua juga mempunyai satu tujuan terahkir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-bukti kebaikan-Nya dan rencaran penyelamatan-nya meliputi semua orang, sampai para terpilih di persekutuan dalam Kota suci, yang akan direangi oleh kemuliaan Allah; di sana bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya-Nya. Dari pelbagai agama manusia mengharapkan jawaban tentang teka-teki deadaan manusiawi yang tersembunyi, seperti di masa silam, begitu pula sekarang menyentuh hati manusia secara mendalam; apakah manusia itu? Apakah makna dan tujuan hidup kita? Apa yang baik dan apakah dosa itu? Darimanakah asal penderitaan dan manakah tujuannya? Manakah jalan untuk memperoleh kebahagiaan yang sejati? Apakah arti maut, pengadilan dan pembalasan sesudah mati? Akhirnya Misteri terakhir dan tak terperikan itu, yang merangkum keberadaan kita, dan menjadi asal serta tujuan kita?” (Konsili Vatiakan II, Pernyataan Tentang Hubungan Gereja dengan Agama-agama Bukan Kristiani, Nostra Aetate, Nr.1).
     6. Tritunggal
Tritunggal Allah adalah suatu hal mendasar dalam iman Kristiani. Kepercayaan akan Allah Tritunggal sekaligus membatalkan segala jenis penyembahan berhala karena Allah adalah Esa dan Dia menggerakkan hati manusia untuk menyembah Dia, Allah yang benar dan hidup. Lebih dari itu Tritunggal adalah sumber persatuan seluruh umat manusia yang juga terpanggil untuk masuk ke dalam persekutuan Ilahi melalui Roh Kudus.
    ”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam BapaKu dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barang siapa memegang perintahKu dan melakukanNya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya. Yudas, yang bukan Iskariot berkata kepadaNya… Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti FirmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barang siapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti FirmanKu; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah daripadaKu melainkan dari Bapa yang mengutus Aku” (Yoh 14,15-24).
Melalui permandian orang-orang Kristiani diangkat dalam Roh menjadi anggota-anggota tubuh mistik Kristus (Gereja). Di dalam tubuh Kristus ini orang-orang Kristiani melanjutkan karya misi Kristus, yakni untuk membebaskan manusia-manusia yang dibelenggu oleh kuasa maut. Ketika orang-orang yang percaya kepadaNya dan masuk ke dalam ”TubuhNya”, mereka juga sekaligus masuk ke dalam kehidupan kekal yakni persekutuan yang erat dengan Allah. Mereka menerima kehidupan kekal ini sebagai ”karunia”, yang adalah diri Yesus sendiri dan berusaha untuk hidup dari diriNya. Untuk itu mereka harus berkanjang dalam penyebaran misteri Allah dan membiarkan diri untuk senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus.
    ”Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus turun-temurun sampai selama-lamanya” (Ef 3,20-21).
     7. Sejarah Timbulnya Ajaran Tentang Allah Tritunggal
Adalah penting untuk pertama-tama mengulas timbulnya ajaran Trinitas agar mengenal perbedaan antara isi dan pengaruh budaya terhadap dogma ini.

1. Yesus adalah bagian dari umat Israel yang terpilih. Yesus sangat menyatu dengan roh Monotheisme yang konsekuent pada jaman-Nya (Mrk. 12,28-34). Kitab Suci selalu berbicara tentang kecemburuan Allah yang Esa dalam kaitannya dengan kehadiran allah-allah palsu. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Ia adalah Allah, tetapi menamakan diri-Nya „Anak Allah“ (Yoh. 10,36) atau „Putera“ (bdk. Mat. 11,27). Ia mengisyaratkan akan asal-usul-Nya yang ilahi ketika menggunakan titular „Putera Manusia“ untuk diri-Nya yang merujuk pada visi Nabi Daniel (Dan. 7). Yang menjadi hal fundamental di sini adalah bahwa Yesus hidup dalam sebuah hubungan khusus dengan Allah yang Esa, yang dipanggil-Nya dengan sebutan „Abba“ (Bapa). Titel „Putera Allah“ dan „Mesias“ pada zaman Yesus sesungguhnya merupakan hal langka dan asing, apalagi dikenakan oleh Yesus sendiri untuk diri-Nya. Yesus juga jarang berbicara tentang Roh Kudus kecuali di dalam Mrk. 3, 28-30. Sekalipun demikian Ia hidup secara sangat intensif di dalam kekuatan Roh.

2. Baru setelah sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus, para Rasul memahami arti segala sesuatu yang sudah dialami bersama-Nya oleh karena sebuah inspirasi “khusus”. Berdasarkan ini, para Rasul tiba kepada kepercayaan bahwa Kristus, Mesias, yang hidup karena bangkit dari alam maut itu identik dengan Yesus dari Nasareth, dengan-Nya mereka telah hidup bersama-sama dan pada akhirnya mereka melihat-Nya wafat pada kayu salib. Mereka berani mengakui bahwa Dialah Penyelamat dan Tuhan. Oleh karena Dia memiliki sebuah relasi khusus dengan Allah Bapa, sehingga Dia juga-lah Putera Allah. Justru di sini istilah “formulasi-formulasi trinitaris” akan lebih sering dipakai, juga penamaan “Putera Allah” menjadi semakin akrab. Istilah lain “Roh Allah” (Yunani: pneuma, artinya nafas ilahi) juga mulai digunakan, padahal kehadirannya sudah dialami oleh para Rasul secara sangat menakjubkan sebelum mereka mengenal namanya. Pengalaman ini menghantar mereka kepada pusat pengakuan iman Kristiani bahwa Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Iman ini lahir dari realitas Yesus Kristus yang bangkit dan berakar dalam iman para Rasul.

3. Oleh karena heresi-heresi Kristologi yang berkembang marak di abad ke-3 dan ke-4, timbul kebutuhan untuk mengkonsolidasi iman akan ke-esa-an Allah dan sekaligus akan realitas Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Proses pematangan ajaran yang terjadi berangsur-angsur kemudian menghantar kepada formulasi yang dikeluarkan pada Konsili Lateran IV tahun 1215. Konsili ini menjelaskan bahwa kodrat ilahi Allah hanya satu tetapi pada saat yang sama terdiri dari tiga pribadi. Ketiganya mencakupi Bapa sebagai Asal yang tidak memiliki asal-usul; Putera yang memiliki asal-usul pada Allah Bapa sejak keabadian; dan Roh yang keluar dari keduanya di mana ketiga-tiganya adalah sebuah substansi yang sama
15.
     IV. Kristiani Menjawab
1. Orang-orang Kristiani mengakui secara bulat bahwa Allah adalah satu dan esa. Teologi Kristiani klasik memegang teguh pernyataan ini: Bahwa dalam relasi dengan ciptaan-Nya, Allah berkarya sebagai yang satu dan esa.

2. Ketiga pribadi ini berkaitan erat, baik dengan karya keselamatan Allah dalam sejarah maupun dengan hidup internalnya tetapi tidak berpengaruh sedikitpun terhadap ke-esa-an-Nya. Kategori Matematika sekalipun tidak bisa menjelaskan realitas Allah.
16 Allah yang sama adalah Bapa, Allah yang sama adalah Putera dan Allah yang sama pula adalah Roh Kudus. Dalam Yesus Kristus, Allah sungguh menjadi manusia. Allah turut mengambil bagian dalam realitas penderitaan dan kematian. Nama-nama Allah di atas termasuk dalam wilayah inti eksistensi iman Kristiani dan menampakan separuh warisan iman yang sudah diturunkan sejak masa-masa awal Kekristenan. Trinitas Allah di atas hendaknya tidak dimengerti dalam konteks sebuah relasi seksual biologis sama seperti relasi manusiawi. Ketika umat Muslim menolak asumsi atau gagasan tentang aktus seksual di dalam relasi Trinitas ini maka dalam hal ini orang Kristiani sepaham dengan umat Islam17.

Ketidaksetujuan umat Muslim terhadap penggunaan istilah Bapa untuk Allah bisa membantu orang Kristiani untuk tetap setia pada karakter metaforis istilah-istilah yang digunakan untuk Allah dan mendalaminya secara sadar. Juga untuk agama Kristiani, Allah tetap Dia yang tidak bisa dijelaskan dengan cara apapun. Dengan ungkapan lain, orang Kristiani menggunakan istilah „Bapa“ dan „Putera“ dalam konteks pemahamannya yang lebih luas daripada pemahaman umat Islam. Allah yang satu dan sama disebut „Bapa“ karena Dia-lah sumber segala sesuatu yang ada. Dia juga adalah Putera karena dalam Yesus, Dia hidup secara sempurna dari sumber ini. Dia juga disebut Roh Kudus karena Dia membagi diri dengan ciptaan-Nya. Allah yang esa, yang sempurna dari diri-Nya sendiri, yang cukup dengan diri-Nya sendiri, yang Maha Agung, adalah Kasih, yang membagi diri-Nya dalam hubungan personal, yang saling memberi dan menerima dalam roh kasih. Dia adalah yang berada dalam tiga pribadi dan toh tetap Allah yang tunggal dan kekal.

3. Kalau ditanya mengenai istilah-istilah “Kodrat” dan “Pribadi”, hendaknya dijelaskan masing-masingnya dalam konteks sejarah. Dalam kaitannya dengan ini, bisa dijelaskan juga perbedaan antara pengertian kata “Pribadi” dalam pandangan modern dan pandangan teologi-filsafat klasik.

4. Allah hadir dalam tiga jenis keberadaan (ahwāl). Ini berkaitan dengan relasi-Nya dengan manusia dan dengan hubungan internal di antara ketiga Pribadi itu.

5. Ada kegunaanya kalau menggunakan juga kategori-kategori pemikiran yang digunakan pada masa Islam klasik untuk mengungkapkan kekayaan Allah. Cara penjelasan seperti ini sama sekali tidak menyempitkan pemahaman akan ke-esa-an Allah (tawhïd) dalam Islam.

Di sini hendaknya diperhatikan dua titik pandang bahwa Pribadi-pribadi Ilahi dalam pemahaman Kristiani tidak identik dengan nama-nama Allah atau atribut-atributNya, seperti contoh Allah yang Maha Rahim, yang Maha Tahu, dll. Nama-nama dan atribut Allah hanya melukiskan kodrat Allah. Dalam pemahaman Kristiani, ketiga Pribadi Ilahi memiliki nama dan atribut-atribut yang sama. Nama-nama dan atribut-atribut itu tidak bisa dipakai untuk membedakan ketiga Pribadi Ilahi.

Umat Islam sering bertanya kepada umat Kristiani, mengapa orang Kristiani hanya memilih tiga nama untuk Allah (Bapa, Putera, Roh Kudus), padahal Allah memiliki banyak sekali nama indah. Di sini bisa dijelaskan bahwa nama Allah yang berjumlah banyak itu pada dasarnya hanya menjelaskan/melukiskan kodrat-Nya yang juga dalam pemahaman Kristiani diucapkan oleh Allah sendiri.

6. Penjelasan-penjelasan dengan menggunakan perumpamaan bisa merupakan sebuah metode yang baik. Perumpamaan atau metafor bisa menjelaskan bahwa sebuah istilah yang satu dan sama bisa juga mengungkapkan beberapa realitas. Misalnya „api“ adalah sebuah kata yang sering digunakan untuk sekaligus mengatakan bahwa dalam satu kata ini terdapat juga „nyala“, „bara“ dan „cahaya“. Atau contoh lain adalah „es, „air“ dan „uap“, adalah tiga unsur berbeda dari satu unsur saja.

Jumat, 02 September 2011

Kristen dan Pagan #3

Sebuah mitologi yang serupa dengan kehidupan yesus (versi kristen) berdasarkan penelitian para sejarawan sbb :

1. Dianggap Tuhan atau Dewa
  • -Yesus ---> Tuhan Kristen
  • -Mithra ---> Dewa Persia Kuno
  • -Osiris ---> Dewa Mesir Kuno
  • -Baachus ---> Tuhan Yunani Kuno

2. Tanggal Kelahiran
  • -Yesus ---> Tanggal 25 Desember
  • -Mithra ---> Tanggal 25 Desember
  • -Osiris ---> Tanggal 25 Desember
  • -Baachus ---> Tanggal 25 Desember

3. Pengharapan orang
  • -Yesus ---> Mesias yg ditunggu
  • -Mithra ---> Perantara yg ditunggu
  • -Osiris ---> Pembebas yg ditunggu
  • -Baachus ---> Pembebas yg ditunggu

4. Lahir dari Ibu Perawan
  • -Yesus ---> Seorang perawan Maria
  • -Mithra ---> Seorang perawan Aishev
  • -Osiris ---> Seorang perawan Naeith
  • -Baachus ---> Seorang perawan Demeter

5. Kematian
  • -Yesus ---> Mati Disalib
  • -Mithra ---> Mati Dibunuh
  • -Osiris ---> Mati Dibunuh
  • -Baachus ---> Mati Dibunuh

6. Tujuan Kematian
  • -Yesus -> Menebus dosa manusia
  • -Mithra -> Menebus dosa manusia
  • -Osiris -> Menebus dosa manusia
  • -Baachus -> Menebus dosa manusia

7. Kebangkitan
  • -Yesus -> 3 hari dr penyaliban
  • -Mithra -> 3 hari dr pembunuhan
  • -Osiris -> 2 hari 3 malam dari pembunuhan
  • -Baachus -> 3 hari dari pembunuhan

8. Triteisme
  • -Yesus -> Oknum dr Trinitas (Anak,Bapa,Roh Kudus)
  • -Mithra -> Oknum dr Tridewa (Mitra,Ahirman,Ohrzmad)
  • -Osiris -> Oknum dr Tridewa (Osiris,Isis,Horus)
  • -Baachus -> Oknum dr Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter)

9. Kedatangan kedua kali ke dunia
  • -Yesus -> Menjelang kiamat
  • -Mithra -> Menjelang kiamat
  • -Osiris -> Menjelang kiamat
  • -Baachus -> Menjelang kiamat

Kristen dan Pagan #2

Beberapa legenda para dewa tsb begitu miripnya dgn kepercayaan nasrani ttg Yesus sehingga apabila nama2 spt Osiris, Mithra atau Attis itu diganti dgn nama Yesus maka sulitlah kita membedakan mana legenda mana alkitab.

Kemiripan2 tsb juga begitu nyatanya hingga seorang Martin Luther King pernah berkata: "... Ringkasnya dapat kita katakan bahwa kepercayaan atas kehidupan yg kekal, perantara antara tuhan dan manusia, pelaksanaan sejumlah ritual sakramen, kelahiran kembali orang yg baru masuk agama, dan dalam banyak hal dukungan atas nilai-nilai moral tertentu merupakan hal yg sama antara Mithraisme dan ajaran nasrani. Faktanya, kesamaan ini begitu jelas sehingga banyak orang percaya bahwa agama nasrani sendiri merupakan sebuah aliran kepercayaan rahasia (sebagaimana mithraisme)".

Perkataan itu seakan mengulang kembali kebingungan para pendiri gereja, di antaranya Justin Martyr yg dalam tulisannya berjudul "Dialogue with Trypo" mengatakan bahwa "Kelahiran (Yesus) di kandang kuda adalah prototype dari kelahiran dewa Mithra dalam goa Zoroastrianisme ... Yesus lahir pada saat kelahiran (dewa) matahari di kandang kuda Augea, datang ke dunia sebagai Hercules kedua yg membersihkan dunia yg penuh dosa". Kebingungan juga terlihat dari pembelaan St. Augustine, "Kita menyucikan hari ini (natal) tidak sama dengan para penyembah berhala yg melakukannya karena memperingati kelahiran (dewa) matahari, kita (menyucikannya) untuk memperingati kelahiran Dia yg menciptakan (matahari)".

Fakta yg harus diingat dalam memahami kemiripan tsb adalah bahwa pada masa berkembangnya ajaran nasrani, di wilayah2 perkembangan tsb (mesir, yunani, romawi, syiria, dan timur tengah pada umumnya) telah ada agama2 kuno dgn pengikut yg sangat banyak dan dgn ajaran2 yg melekat erat di benak masyarakat, di antaranya: Mithraisme (menyembah Mithra), Ophirisme (menyembah Attis), penyembahan horus-isis-osiris, helenisme, dsb. Siapapun yg ingin membawa agama baru ke tengah2 mereka dan ingin melakukannya secara mudah, harus bisa menyesuaikan ajaran agama baru tsb dgn mengakomodir ajaran2 penyembah berhala.

Para penganut nasrani awal yg dipimpin langsung oleh James (saudara tiri Yesus) dan Peter (murid langsung Yesus) atau yg sering disebut sebagai kaum Ebbonite menolak utk menyesuaikan keyakinan mereka dgn ajaran2 para penyembah berhala. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena mereka membatasi dakwahnya di kalangan Yahudi yg memang dengan keras menolak ajaran2 para penyembah berhala tsb. Aliran ini bertahan hingga setelah Konsili Nicea gereja menyatakan mereka sesat dan menghabisi para pengikutnya.

Kristen dan Pagan #1

Seringkali kita menemukan posting yg mengutip berbagai legenda, dongeng dan kepercayaan arab atau bangsa lain yg memeluk Islam dan mengatakannya sebagai ajaran Islam. Entah disengaja atau tidak, kekeliruan ini kemudian digunakan sebagai dasar bagi pembuat posting utk menyatakan bahwa bahwa Islam adalah agama penyembah berhala. Suatu logika yg benar2 dipaksakan karena muslim hanya mengakui Al Quran sebagai sumber ajarannya yg tak tergoyahkan dan hadist shahih sbg penjabaran dari ajaran2 tsb. Sumber2 lain spt hasil pemikiran para ulama hanya diikuti selama tidak bertentangan dgn Al Quran dan Hadist. Sumber2 spt legenda, dongeng dan kepercayaan malah haram dipergunakan oleh muslim.

Karena beberapa dari pembuat posting itu terlihat ngotot, maka saya merasa perlu mengajak mereka utk melihat ke agamanya sendiri sebelum menilai agama orang lain.

Sebelumnya perlu saya garis bawahi bahwa posting saya ini hanya berisi konsepsi agama pagan (penyembah berhala) yg mirip dengan konsepsi tertentu dalam alkitab dan ajaran nasrani. Saya tidak menyimpulkan bahwa alkitab atau ajaran nasrani berisi ajaran pagan. Bisa jadi apa yg saya tuliskan hanyalah kemiripan yg bersifat kebetulan. Silahkan Anda simpulkan sendiri. Kemiripan2 itu di antaranya:

(1) Tuhan punya anak: dipercayai oleh hampir seluruh bangsa zaman dulu, kecuali utamanya bangsa Yahudi yg menyembah Tuhan yg Esa
(2) Anak Tuhan lahir dari seorang Perempuan Manusia: Sebagian besar firaun di mesir, osiris (mesir), mithra (persia), Hercules (Yunani), Attis (Asia Minor)
(3) Anak Tuhan lahir bulan desember: osiris (mesir), mithra (persia), apollo (yunani), penyembahnya merayakan kelahiran mereka sebagai hari besar agama
(4) Bintang menandai kelahiran anak tuhan: osiris (mesir), mithra (persia)
(5) Anak Tuhan lahir di kandang kuda: hercules
(6) Orang bijak mengunjungi anak tuhan segera setelah kelahirannya: osiris, mithra
(7) Trinitas: osiris-Isis-horus (Mesir), wishnu-brahma-shiwa (India), logos-tuhan pencipta-tuhan anak (konsep Plato, yunani)
(8) Anak Tuhan menyelamatkan manusia: osiris (mesir), mithra (persia), hercules (yunani), Attis (Asia Minor), krishna (india)
(9) Anak Tuhan mati disalib: osiris (mesir), attis (asia minor)
(10) Anak Tuhan memiliki 12 pengikut setia: osiris (mesir), mithra (persia)
(11) Darah anak Tuhan menyelamatkan dunia: attis (Asia minor), addonis (syiria), dionysus (yunani)
(12) Anak tuhan mati lalu bangkit kembali dari kematian dan diangkat ke surga: osiris, mithra, addonis, peristiwa ini juga diperingati oleh para penyembahnya
(13) Pembaptisan dengan air suci: dilakukan utk setiap anggota penyembah dewa mithra, dewa attis, dan dewa osiris
(14) Misa memakan roti dan minum anggur sbg perlambang daging dan darah tuhan: dilakukan penyembah dionysus, penyembah osiris
(15) Peringatan kematian dan kebangkitan tuhan dari kematian: dilaksanakan oleh penyembah AShtar (baylonia), osiris, mithra dan addonis
(16) lambang salib dipakai oleh para penyembah horus-isis-osiris utk menghormati kematian osiris di tiang salib
(17) Pohon digunakan dalam upacara merayakan kelahiran dewa: mesir (memperingati kelahiran osiris), romawi (memperingati kelahiran dewa mithra)

Unsur Pagan Dalam Injil #2




Setidaknya sejak 10 ribu tahun sebelum Masehi, sejarah dipenuhi dengan ukiran dan tulisan yang menggambarkan kekaguman, dan pemujaan atas Matahari.

Matahari sesuasi kapasitasnya sebagai pemberi dan penyelamat kehidupan dipersonifikasikan sebagai wakil dari Pencipta yang tidak tampak atau Tuhan. Tuhan Matahari, cahaya bagi manusia juru selamat umat manusia. Dalam Mythologi Mesir Kuno sekitar 3000 SM namanya Horus. Kisah Horus sebagai berikut :

Horus dilahirkan dari seorang perawan bernama Isis-Meri pada tanggal 25 Desember. Pada umur 12 Tahun telah menjadi guru yang hebat. Pada umur 30 tahun dibaptis oleh figur bernama Anup. Dan sejak itu Horus mulai menyebarkan ajarannya.

Horus punya banyak mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan berjalan di atas air. Horus memiliki banyak julukan, misalnya : Anak Tuhan yang diberkati. Horus dikhianati oleh Taifun dan kemudian mati disalib, lalu dikubur selama 3 hari dan bangkit dari kematian.

Kisah Horus ini menyebar ke berbagai dunia yang punya peradaban pagan, antara lain :

YUNANI (1200 SM)

Attis, lahir tanggal 25 Desember dari perawan dan mati disalib

INDIA (900 SM)

Khrisna, lahir dari seorang perawan devaki, punya banyak mukjizat antara lain bangkit setelah mati

YUNANI (500 SM)

Dionysius, lahir 25 Desember dari seorang perawan. Menjadi guru yang punya banyak mukjizat dalam perjalanan kelilingnya seperti mengubah air menjadi anggur. Dikenal sebagai Raja dari segala Raja. Anak Tuhan satu-satunya “Alfa and Omega”. Bangkit dari kematiannya.

PERSIA (1200 SM)

Mithra, lahir 25 Desember dari perawan. Mati selama 3 hari dan bangkit dari Kubur. Dikenal sebagai Sang Kebenaran & Cahaya. Hari pemujaan terhadapnya hari Minggu.



KESIMPULAN: Bagaimanapun juga Yesus memang lahir dari seorang Perawan, yang akhirnya disalib. Tetapi kisah dari kelahiran sampai penyaliban banyak pengaruh pagan yang menyusup.

Unsur Pagan Dalam Injil #1




Allah pernah menempatkan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan. Karena dari bangsa Israel itulah banyak nabi-nabi dilahirkan. Jadi bukan semua orang Israel adalah orang pilihan. Dan dari sekian nabi-nabi Israel hanya sedikit yang mempunyai Mukjizat antara lain Musa dan Yesus.

Ketika orang-orang Israel memasuki bangsa Mesir sebagai budak, mereka mendapati sebuah negara yang sangat maju (super power) di masa itu. Hal ini sedikit banyak membuat mereka goncang keimanannya, karena ternyata ada bangsa lain dengan agama berbeda lebih maju dari Israel. Sehingga munculah pemikiran apakah agama mereka lebih benar?.

Pemikiran ini telah meresap dalam sanubari bangsa Israel, agama orang Mesir dan berhala mereka sangat mengganggu pemikiran bangsa Israel. Sehingga ketika Musa membawa keluar bangsa Israel dari mesir pemikiran itu masih mengendap. Dan sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi. Bangsa Israel membuat patung anak sapi emas dan menganggapnya sebagai Allah ketika Musa sedang pergi menghadap Tuhannya.

Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu. (Keluaran 32: 3,4,7,19).

Anak sapi emas merupakan tiruan dari berhala-berhala mesir kuno yang bernama Hathor dan Aphis. Hathor dan Aphis, dewa-dewa sapi betina dan jantan bangsa Mesir, merupakan perlambang dari penyembahan matahari. Penyembahan mereka hanyalah satu tahapan di dalam sejarah pemujaan matahari oleh bangsa Mesir. Anak sapi emas di Gunung Sinai adalah bukti yang lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pesta yang dilakukan berhubungan dengan penyembahan matahari….(Richard Rives, Too Long in the Sun, Partakers Pub., 1996, hal. 130-31)

Praktek penyembahan berhala merupakan doktrin ke-Tuhan-an yang bersifat materialistis. Dan konsep yang terjadi pada bangsa Israel diatas bersumber dari ajaran Kabbalah. Kabbalah merupakan sistem esoterik, dan berlandaskan pada praktik sihir dan besifat materialistis.

Seperti kita ketahui, Ilmu sihir telah dipraktikkan oleh bangsa Kanaan sebelum pendudukan Palestina oleh bani Israel; Mesir, India, dan Yunani juga memiliki tukang tenung dan peramal. Walaupun di dalam Hukum-Hukum Musa terkandung pelarangan atas ilmu sihir, bangsa Yahudi, dengan mengesampingkan peringatan ini, tertular dan mencampurkan tradisi suci yang mereka warisi dengan pemikiran-pemikiran yang sebagian dipinjam dari bangsa lain dan sebagian karangan mereka sendiri. Secara bersamaan, sisi spekulatif dari Kabbalah Yahudi meminjam dari filsafat Persia Magi, Neo-Platonis, dan Neo-Phytagorean. Maka, terdapat justifikasi bagi pendapat kelompok anti-Kabbalah bahwa apa yang kita kenal sebagai Kabbalah saat ini tidaklah murni asli dari Yahudi.(Nesta H. Webster, Secret Societies And Subversive Movements, Boswell Publishing Co., Ltd., London, 1924,-ditambah penekanan)

Pengalaman kabbalistik menimbulkan beberapa pemahaman tentang Tuhan, yang kebanyakan menyimpang dari pandangan ortodoks. Prinsip paling inti dari kepercayaan bani Israil adalah persaksian bahwa “Tuhan kami satu”. Tetapi Kabbalah menyatakan bahwa sementara Tuhan ada dalam bentuk tertinggi sebagai suatu keesaan yang sepenuhnya tak terlukiskan — Kabbalah menamainya Ein Sof, yang tak berhingga — singularitas yang tak terpahami ini perlu menjelma menjadi banyak sekali bentuk ketuhanan: suatu pluralitas dari banyak Tuhan. Inilah yang oleh para pengikut Kabbalah dinamai Sefiroth, berbagai bejana atau wajah Tuhan. Para pengikut Kabbalah mencurahkan banyak meditasi dan spekulasi kepada misteri bagaimana Tuhan turun dari keesaan yang tak terpahami kepada pluralitas. Sudah tentu, citra Tuhan berwajah banyak ini memberi ruang untuk tuduhan sebagai politeistik, sebuah serangan yang dibantah para pengikut Kabbalah dengan penuh semangat, walau tak pernah sepenuhnya berhasil. Tidak hanya Tuhan itu plural dalam teosofi Kabbalistik, tetapi sejak pemunculan pertamanya yang halus dari keesaan yang tak terpahami, Tuhan telah memiliki dwibentuk sebagai Lelaki dan Perempuan; sebentuk Ayah dan Ibu supernatural, Hokhmah dan Binah, merupakan bentuk-bentuk pemunculan Tuhan yang pertama. Para pengikut Kabbalah menggunakan metafor seksual yang terang-terangan untuk menjelaskan bagaimana persetubuhan dari Hokhmah dan Binah menghasilkan ciptaan yang lebih jauh (Lance S. Owens, Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection, Dialogue: A Journal of Mormon Thought, Vol. 27, No. 3, Fall 1994, hal. 117-194)

Citra Tuhan yang kompleks… juga dilukiskan oleh Kabbalah memiliki sebuah bentuk yang uniter, antropomorfik. Menurut sebuah resensi Kabbalistik, Tuhan adalah Adam Kadmon: Manusia purba atau bentuk pola dasar pertama manusia. Manusia berbagi dengan Tuhan, baik kilauan cahaya ketuhanan yang hakiki dan tak diciptakan, juga bentuk yang organik dan kompleks. Persamaan aneh tentang Adam sebagai Tuhan didukung oleh sebuah sandi Kabbalah: nilai numeris dari nama Adam dan Jehovah dalam bahasa Ibrani (Tetragrammaton, Yod he vav he) adalah sama-sama 45. Jadi, dalam penafsiran Kabbalah, Jehovah sama dengan Adam: Adam adalah Tuhan. Dengan penegasan ini datanglah pernyataan bahwa semua manusia dalam perwujudan tertinggi menyerupai Tuhan (Lance S. Owens, Joseph Smith and Kabbalah: The Occult Connection, Dialogue: A Journal of Mormon Thought, Vol. 27, No. 3, Fall 1994, hal. 117-194-ditambah penekanan).

Dari artikel diatas kita bisa mencerna bahwa Kabbalah itu telah merasuk jauh kedalam orang Yahudi dan mempengaruhi Taurat. Pengaruh Kabbalah ini termasuk ketika orang Yahudi berusaha mempersepsikan Tuhan sebagai manusia. Itulah mengapa jika kita baca PL akan kita dapati Tuhan dengan sifat kemanusiaannya. Ketika Musa masih hidup tentu hal itu bisa dicegah. Tetapi setelah Musa meninggal apa yang akan terjadi?. Bayangkan , jarak antara Musa dan Yesus itu hampir 1.500 tahun. Dalam waktu yang selama itu tentu penyelewengan Taurat sudah sedemikian parah. Kabbalah menganggap Adam adalah Tuhan seperti halnya Kristen yang menganggap Yesus adalah Tuhan.

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau SEBAGAI ALLAH bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.(Keluaran 7:1)

Ketika Yesus lahir, tujuannya adalah untuk memperbaiki pemikiran orang Yahudi. Tetapi sekali lagi ajaran Yesus yang penuh nilai ruhani tidak bisa dicerna oleh kaum Yahudi. Kaum Yahudi selalu meminta tanda, misalnya meminta Yesus terbang, berjalan diatas air dan sejenisnya.

Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” (Matius 14:28)

Dan dari semua permintaan Yahudi sebagiannya sudah dilakukan. Misalnya menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, membuat burung dari tanah liat, menyembuhkan orang sakit lepra dan sejenisnya. Tetapi kaum Yahudi tetap saja tidak bisa mencerna ajaran Illahi Yesus dan terus meminta tanda. Jika Yesus orang Jepang mungkin Yesus sudah melakukan Harakiri.

Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.(MATIUS 12:39)

Simbol Pagan Yesus

Dulu aku selalu bertanya-tanya darimana simbol lingkaran yang ada di kepala Yesus berasal dan maknanya apa. Setelah aku melihat videonya :
aku jadi tahu maksudnya. Ternyata itu lambang Dewa Matahari. Dan satu-satunya lambang Dewa Matahari yang masih eksis ada di Jepang, dimana Kaisarnya bergelar Anak Dewa Matahari. Kebudayaan Matahari merupakan kebudayaan kuno dari Suku Indian di Amerika Latin (Aztek-Maya-Inca) sampai Mesir Kuno. Tetapi unsur kebudayaan itu ternyata masih ada sampai sekarang.







Tafsir QS At-Taubah

Surat At Taubah dalam mushaf terdapat pada surat nomor 9 yang terdiri dari 129 ayat, termasuk dalam golongan surat-surat Madaniyah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad SAW kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada than 9 H. Termasuk salah satu surat yang diturunkan di akhir-akhir karena Rasulullah meninggal pada tahun 10 H.



Diantara Nama-nama Surat ini adalah :

1. Surat ini dinamakan Surat At Taubah yang berarti pengampunan, Hal ini berkaitan dengan kata At Taubah yang berulang kali disebutkan dalam Surat ini.

2. Dinamakan juga sengan Surat Baraa’ah yang berarti berlepas diri. Disini dimaksudkan adalah pernyataan pemutusan hubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum misyrikin.

3. Dinamakan juga surat Al Faadhihah yang berarati pelecehan dan pembongkatran kaena didalam surat ini banyak sekali disinggung dan disebutkan sifat-sifat orang-orang munafik sehingga seakan-akan dak lagi tersisa salah seorang dari mereka melainkan telah disebutkan di dalamnya.

Selain ketiga nama yang Masyhur diatas ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini.



Mengapa tidak dituliskan Basmalah ?

Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada pembukaan surat ini tidak terdapat Basmalah seperti halnya surat-surat yang lain. Hal ini disebabkan karena beberapa hal :

1. Surat ini adalah pernyataan perang, dalam arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.

2. Alasan lainnya adalah karena antara surat Al Anfal dan Surat At Taubah ada kemiripan dalam kisahnya dan Rasulullah SAW wafat tanpa menerangkan apakah keduanya satu surat ataukah berbeda, oleh sebab itulah sahabat Utsman bib Affan .ra menggandeng antara keduanya tanpa memisahnya dengan basmalah.



PENGUMUMAN TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN DAMAI DENGAN KAUM MUSYRIKIN.



Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.



1. (Ini Pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasulnya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).
2. Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.



Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai (perjanjian Hudaibiyah : perjanjian genjatan senjata selama 10 tahun) antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-orang musyrikin. Diantara isi perjanjian itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad dengan orang-orang musyrikin, dan bahwa kaum muslimin diperbolehkan berhaji ke mAkkah dan tawaf di Ka’bah. Allah SWT mrmbatalkan perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin mmerangi kembali. Maka turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberikan waktu empat bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri. Setelah empat bulan tidak ada lagi perjanjian dan kesepakatan. Masa empat bulan dimulai pada hari nahar 10 Dzulhijjah sampai 10 Rabi’ul Akhir (tahun 9 H).



Masa empat bulan itu berlaku bagi mereka yang mempunyai perjanjian dalam batas waktu mutlak, tidak disebutkan batas waktunya atau yang mempunyai perjanjian selama empat bulan atau kurang. Adapun yang mempunyai perjanjian lebih dari empat bulan maka disempurnakan sampai batas waktunya apabila dikhawatirkan berkhianat dan tidak mulai pembatalannya.

Allah SWT memperingatkan mereka apabila terus dalam kesyirikan pasti dihinakan oleh Allah SWt. Dan hal ini menjadikan mereka tertarik untuk memeluk islam kecuali mereka yang membangkang dan tidak peduli dengan ancaman Allah SWT.

Tafsir Tauhid dan Syahadat

Firman Allah Ta'ala:
"Orang-orang yang diseru oleh kaum musyrikin itu, mereka sendiri senantiasa berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepadaNya), dan mereka mengharapkan rahmat-Nya serta takut akan siksa-Nya, sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti." (Al-Isra': 57)
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya; Sesungguhnya aku melepaskan diri dari segala apa yang kamu sembah, kecuali Allah saja Tuhan yang telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan menunjukiku (kepada jalan kebenaran)." (Az-Zukhruf: 26-27)
"Mereka, menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (mereka mempertuhankan pula) Al-Masih putera Maryam, padahal mereka itu tiada lain hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada Satu Sembahan, tiada Sembahan yang haq selain Dia. Maha Suci Allah dari perbuatan syirik mereka." (At-Taubah: 31)
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah..." (Al-Baqarah: 165)
Diriwayatkan dalam Shahih (Muslim), bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illa Allah dan mengingkari sesembahan selain Allah, haramlah harta dan darahnya, sedang hisab (perhitungan)nya adalah terserah kepada Allah 'Azza wa Jalla."
Kandungan dalam tulisan ini:

1. Ayat dalam surah Al-Isra'. Diterangkan dalam ayat ini bantahan terhadap kaum musyrikin yang menyeru (meminta) kepada orang-orang shaleh. Maka, ayat ini mengandung sesuatu penjelasan bahwa perbuatan mereka itu syirik akbar.

2. Ayat dalam surah Bara'ah (At-Taubah). Diterangkan dalam ayat ini bahwa kaum Ahli Kitab telah menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan diterangkan bahwa mereka tiada lain hanya diperintahkan untuk beribadah kepada Satu Sembahan yaitu Allah. Padahal tafsiran ayat ini, yang jelas dan tidak dipermasalahkan lagi, yaitu mematuhi orang-orang alim dan rahib-rahib dalam tindakan mereka yang bertentangan dengan hukum Allah; dan maksudnya bukanlah kaum Ahli Kitab itu menyembah mereka.
Dapat diambil kesimpulan dari ayat ini bahwa tafsiran "Tauhid" dan Syahadat "Laa ilaha illa Allah" yaitu: pemurnian ketaatan kepada Allah, dengan menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya.

3. Kata-kata Al-Khalil Ibrahim 'alaihissalam kepada orang-orang kafir: "Sesungguhnya aku melepaskan diri dari apa yang kamu sembah, kecuali Allah saja Tuhan yang telah menciptakan aku..."
Disini beliau mengecualikan Allah dari segala sembahan. Pembebasan diri (dari segala sembahan yang bathil) dan pernyataan setia (kepada Sembahan yang haq, yaitu Allah) adalah tafsiran yang sebenarnya dari syahadat "Laa ilaha illa Allah." Allah Ta'ala berfirman: "Dan Ibrahim menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya, supaya mereka kembali (kepada jalan kebenaran)." (Az-Zukhruf: 28)

4. Ayat dalam surah Al-Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah dalam firman-Nya: "Dan mereka tidak akan dapat keluar dari neraka."
Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa mereka menyembah tandingan-tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, akan tetapi kecintaan mereka itu belum bisa memasukkan mereka ke dalam Islam.
Dari ayat dalam surah Al-Baqarah ini dapat diambil kesimpulan bahwa tafsiran "tauhid" dan syahadat "Laa ilaha illa Allah" yaitu: pemurnian kecintaan kepada Allah yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan hanya kepada-Nya.
Lalu bagaimana dengan orang yang mencintai sembahan-nya lebih besar daripada kecintaannya kepada Allah? Kemudian, bagaimana dengan orang yang hanya mencintai sesembahan selain Allah itu saja dan tidak mencintai Allah?

5. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barang siapa mengucapkan Laa ilaha illa Allah dan mengingkari sesembahan selain Allah, haramlah harta dan darahnya, sedang hisab (perhitungan)nya adalah terserah kepada Allah 'Azza wa Jalla."
Ini adalah termasuk hal terpenting yang menjelaskan pengertian "Laa ilaha illa Allah". Sebab apa yang dijadikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat "Laa ilaha illa Allah" itu, bukan pula dengan mengerti makna dan lafadznya, bukan pula dengan mengakui kebenaran kalimat tersebut, bahkan bukan juga tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagi-Nya. Akan tetapi tidaklah haram dan terlindung harta dan darahnya hingga dia menambahkan kepada pengucapan kalimat "Laa ilaha illa Allah" itu pengingkaran kepada segala sembahan selain Allah. Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.
Sungguh agung dan penting sekali tafsiran "Tauhid" dan syahadat "Laa ilaha illa Allah" yang terkandung dalam hadits ini, sangat jelas keterangan yang dikemukakannya dan sangat meyakinkan argumentasi yang diajukan bagi orang yang menentang.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.

Bukti Al-Qur'an Bukan Rekayasa Manusia

Al-Quran adalah kalam Allah yang merupakan sebuah Mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi akhir jaman Muhammad . Tidak ada yang menandingi keindahan bahasa Al-Quran dan keindahan ketika kita melantunkan Al-Quran. Banyak orang yang hatinya tergetar jika di bacakan ayat-ayat Al-Quran, sehingga kemudian dia mendapatkan risalah kebenaran. Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya walau telah diturunkan 14 abad yang lalu akan tetapi tetap terjaga dalam satu Bahasa dan satu huruf yang terangkai didalamnya.

Banyak usaha-usaha yang di lakukan oleh orang-orang kafir untuk memalsukan Al-Quran, namun usaha itu selalu kandas dan sia-sia. Al-Quran yang berjumlah 30 juz, 112 surat, 6666 ayat dan 51.900 kata itu dengan mudah di hafalkan oleh orang-orang yang beriman dan mempunyai hati yang bersih.

Al-Quran adalah sumber ilmu yang tidak pernah ketinggalan zaman bahkan selalu mendahului zaman, karena kebenarannya baru terbukti ketika zaman sudah mampu menciptakan tekhnologi mulai dari ilmu matetamtika, Biologi, kedokteran,fisika,kimia,bahasa, sejarah dll, segala ilmu telah terbukti sebelum ditemukan alquran telah menafsirkan dan menuliskannya. Keajaiban lain dari Al-Quran yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa Al-Quran ternyata tersusun menurut perhitungan Matematis yang sangat teliti dan sangat cerdas !!
Berikut ini sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan mukjizat.

Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, yang sama jumlahnya dengan jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah

Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk jamak sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan

Kata “Syahr” (Bulan) sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun.

Kata “Sab’u (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu

Jumlah “Saah” (jam) yang didahului dengan “Harf” sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari

Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah rakaat dalam sholat 5 waktu

Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumah sholat wajib sehari semalam

Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” Sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu.

Kata “al-Dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-Akhirah” sebanyak 115 kali

Kata “ al-Israf” disebutkan 23 kali, begitu juga kata kebalikannya “al-Sur’ah”

Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya “al-Syayathin” juga 88 kali

Kata “al-Sulthan” disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “al-Nifaq” juga 37 kali

Kata “Harb” (panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “al-Bard” (dingin) juga 4 kali

Kata “al-Harb” (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “al-Husra” (tawanan) 6 kali

Kata “al-Hayat” (Hidup) sebanyak 145 kali, kebalikannya “al-Maut” (mati) 145 kali

Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” (katakanlah) juga sebanyak 332 kali

Kata “al-Sayyiat” (keburukan) yang menjadi kebalikannya kata “al-Shahihat” (Kebajikan) masing-masing 180 kali

Kata “al-Rahbah” (cemas/takut) yang menjadi kebalikan kata “al-Ragbah” (harap/ingin) masing-masing 8 kali

Kata “al-Naf’u” yang menjadi kebalikan kata “al-Fasad” masing-masing 50 kali

Kata “al-Nas” yang menjadi kebalikan kata “al-Rusul” masing-masing 368 kali

Kata “al-Asbath” yang menjadi kebalikan kata “al-Awariyun” masing-masing 5 kali

Kata “al-Jahr” yang menjadi kebalikan kata “al-Alaniyah” masing-masing 16 kali.

Masih banyak lagi, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Sekarang lakukan perhitungan sebagai berikut :

Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr” (lautan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr ) kita dapatkan : (32/45) x 100 % = 71.1111111%
Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan : (13/45) x 100 % = 28.888888889 %

Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT. Dalam Al-Quran pada 14 abad yang lalu menyatakan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111 %, dan persentase daratan adalah 28.8888888889, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan.
Itulah sebagian kecil keajaiban dan kemukjizatan Al-Quran. Keajaiaban yang lain merupakan misteri yang akan insyaAllah akan dipecahkan oleh orang-orang yang berilmu.

Seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturuna Mesir dan seorang ilmuwan Muslim, Dr. Rashad Khalifa, adalah orang yang pertama yang menemukan sistem matematika pada desain Al-Quran. Dia memulai meneliti komposisi Matematik dari Al-Quran pada tahun 1968, dan memasukka Al-Quran ke dalam sistem computer pada tahun 1969 dan 1970, yang diteruskan dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris pada awal 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban dalam menjelaskan inisial pada beberapa surah dalam Al-Quran (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”. Dengan tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut setelah memasukkan teks Al-Quran ke dalam sistem computer, dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN : Significance of the Mysterious Alphabet” pada Oktober 1973., bertepatan dengan Ramadhan 1393
Sementara itu Angka yang sering keluar daalam alquran adalah angka 19
Dalam Al Qur’an. Keistimewaan angka 19 di dalam Al Qur’an ini, di antaranya:
1. Kata bismillahirrahmanirrahim, yang merupakan kata pembuka dari surah Al Qur’an terdiri dari 19 huruf.
2. Paket wahyu pertama (QS. Al Alaq (96) ayat 1—5), diturunkan sebanyak 76 huruf atau 19 x 4.
3. Ayat pertama kali turun, (QS. Al Alaq ayat 1), terdiri dari 19 huruf.
4. Jumlah surah Al Qur’an ada 114 atau 19 x 6.

Angka 19 inilah yang menjadi alat kontrol huruf di dalam Al Qur’an, sehingga Al Qur’an terpelihara dari perubahan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. Tidak akan pernah sedikitpun meleset dari hitung-hitungan, anda bisa bandingkan dengan kitab suci lain. perhatikan bagaimana Angka 19 dalam mengontrol Al Qur’an:

Surah ke-68, yang diawali huruf nun. Jumlah nun dalam surah tersebut 133 atau 19 x 7.
Surah ke-36, yang diawali huruf ya sin, memiliki huruf ya sebanyak 237 dan huruf sin 48. Bila dijumlahkan mejadi 285 atau 19 x 15.
Surat ke-13, yang diawali huruf alif lam mim ra’, di mana jumlah alif = 605, lam = 480, mim = 260 dan ra’ = 137, total keempat huruf tersebut 1482 atau 19 x 78.


Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat. Bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk cobaan bagi orang-orang kafir (QS. Al Muddassir ayat 30—31).

“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat, dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?’ Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan kepada manusia.”

Selain penjelasan di atas, dalam beberapa kejadian di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:

Bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun.
Komet Halley mengunjungi sistem tata surya kita pada setiap 76 tahun (19 x 4).
Tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19 x 11.

Selain berhubungan dengan kejadian di alam, bilangan 19 juga berkaitan dengan ibadah umat Islam, seperti:
Sholat, jumlah rakaat pada shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ masing-masing adalah 2, 4, 4, 3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan kelipatan 19 atau 19 x 1286.

Di abad modern pun banyak orang-orang yang memang ingin mengubah isi alqur’an akan tetapi sampai detik ini alquran masih asli dari pertama diturunkan karena alquran adalah tuntunan dan mukjizat terbesar yang di ciptakan Allah kepada Umat Muhammad Umat akhir jaman!

Kamis, 01 September 2011

Salah Satu Mukjizat Al-Qur'an

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiyaa: 33).
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin :38).
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex.
Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzaariyat: 7).
Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.
Selama jutaan tahun masing-masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Salah SAtu Wasiat Islam Nusantara

WASIAT Syeh Siti Jenar “PRINSIP MADYA”

Syekh Abdul Jalil mengajarkan agama Islam secara kaffah antara syariatt, hakikat, thariqat dan makrifat diajarkan secara berimbang dan berjenjang. Ajaran sufinya adalah apa yang disebut sasyahidan. Karena itu ia lebih dikenal sebagai Syekh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar.

Syekh Abdul Jalil tidak sembarangan mengajarkan hakikat dan makrifat hanya orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran yang ia ajari bukan sembarang orang apalagi orang awam. Konon demikian banyaknya para pengikut Syekh Siti Jenar-Syekh Abdul Jalil ini dan mereka memuja-mujanya bagaikan dewa. Padahal yang demikian tidak dikehendaki oleh Syekh Abdul Jalil. Maka buru-buru Syekh Abdul Jalil berpamit meninggalkan padepokan Siti Jenar.
Sebelum pergi ia berwasiat kepada murid-muridnya dan orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya:
“Sebelum aku pergi meninggalkan kalian, sangat baik jika aku tinggalkan wasiat kepada kalian, yang dengan wasiat ini kalian tidak akan tersesat dalam menjalani hidup didunia dan akhirat. Dengan wasiat ini kalian akan selalu berada di jalan Kebenaran sampai ke hadirat-Nya. Maka jangan sekali-kali kalian melepaskan wasiat yang aku tinggalkan ini. Pegang wasiat itu sebagai pusaka”
Pertama-tama, inilah wasiatku :
setiap orang harus sadar jika segala sesuatu yang tergelar di alam semesta ini adalah nisbi. Tidak ada yang berlaku mutlak. Maka setiap orang harus hidup madya (tengah-tengah) ora ngoyo (tidak berlebihan) dan tidak ngongro ( tidak melampaui batas).
prinsip ini hendaknya kalian jadikan pusaka dalam segala hal yang menyangkut kehidupan kalian, baik yang duniawiah maupun ukhrawiah dan Ilahiah.
Dalam kehidupan duniawi kalian bisa memaknai prinsip ini dengan kehidupan yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan sehingga membuat seseorang tertimbun harta kekayaannya.
Kalian juga boleh memaknainya dengan pengekangan terhadap nafsu perut dan nafsu syahwat yang sesuai dengan nila-nilai kepantasan manusia.
Kalian juga boleh memaknainya sebagai pengekangan terhadap ambisi kekuasaan yang membahayakan.
Pendek kata maknailah prinsip madya ini sesuai kemampuan akal budi dan hati nurani kalian masing-masing dengan ukuran keseimbangan dan penghormatan atas kehidupan “
“Di dalam kehidupan ruhaniahpun berlaku prinsip madya. Maka aku melarang murid-muridku dan pengikutku untuk bertapa di gua-gua dan di hutan-hutan, kurang tidur, kurang makan, tidak kawin, tidak bergaul dengan manusia yang lain, tenggelam dalam lautan ruhani. Sebab, hak-hak ruhani harus dipenuhi secara pantas. Hak-hak jasmanipun hendaknya tidak diabaikan. Penuhilah hak ruhani dan jasmani secara seimbang, bukan aku menganggap tidak baik perilaku-orang-orang yang meninggalkan keduniawian dengan menjadi pertapa. Semua manusia bebas memilih yang terbaik bagi dirinya, tetapi bagi pengikutku hal seperti ini tidaklah dibenarkan. Hiduplah dengan prinsip ditengah-tengah, yaitu madya.
“Di dalam pengetahuan tentang Yang Illahi pun prinsip madya ini hendaknya tetap kalian pusakakan. Sebab ada diantara umat Islam yang memiliki pandangan berlebihan dalam memaknai Yang Illahi. Mereka memandang bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Suci, Maha Sempurna, Maha Baik, Maha Kasih. Sehingga dari Allah memancar Kebaikan, Kesempurnaan, Kesucian dan Kasih. Mereka menganggap mustahil dari Allah memancar ketidak adilan, ketidak sempurnaan, ketidak sucian dan kemurkaan. Pandangan ini sah bagi pengikut paham ini. Pandangan ini benar bagi yang meyakininya”
Tetapi dengarkanlah wahai murid-murid dan pengikutku, bahwa aku Syekh Siti Jenar, tidak pernah mengajarkan keyakinan yang berlebihan dan melampaui batas seperti itu. Ajaranku tetap bertolak pada prinsip madya, di tengah-tengah. Sebab jika seseorang menganggap bahwa Allah adalah Kebaikan, Kesempurnaan, Kesucian, Maha Kasih dan dari-Nya tidak bisa memancar ketidak baikan, ketidak sempurnaan, ketidak sucian dan kemurkaan maka sejatinya orang tersebut telah terperangkap ke dalam jaring-jaring masalah yang rumit yang bakal membawanya ke jurang kemusyrikan. Mereka akan menganggap ketidak baikan dan ketidak sempurnaan berasal dari Dzat selain Allah, yaitu kuasa kegelapan dari kejahatan. Itu berarti mereka menganggap ada dua Dzat yang berbeda, yaitu Allah dan dzat selain Allah. Kalau keyakinan itu diikuti maka orang akan menolak keberadaan Asma Illahi yang saling bertolak belakang (al asma al-mutaqabilah) yang berujung pada Asma Allah sebagai keseluruhan asma Allah yang bertentangan (Majmu al asma al-mutaqabilah). mereka akan menolak nama Allah yang Maha Menyesatkan (al-Mudhill) Yang Memberi Kesempitan (al-Qabidh) Yang Maha Menista (al-Mudzil) Yang Memberi Bahaya (adh-dhar) Yang Membinasakan (al-mumit) mereka juga akan mengingkari bahwa dunia yang tidak sempurna ini berasal dari Allah. Atau mengingkari bahwa iblis, setan mahluk-mahluk kegelapan dan manusi-manusia terkutuk berasal dari Allah. Padahal segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Dengan memegang teguh prinsip hidup madya ini, sangatlah tidak masuk akal jika kalian sebagai murid-murid dan pengikutku memperlakukan aku secara berlebihan.
Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan kalian menciumi kakiku, merangkul lututku, mengusap jubahku mengelus terompahku bahkan mengambil tanah bekas telapak kakiku. Itu berlebihan. Itu melampui batas. Itu thaghut. Itu pemberhalaan yang justru aku tentang selama ini. Sebab NABI MUHAMMAD SAW, MANUSIA AGUNG yang menjadi PANUTANKU selalu menolak bila diperlakukan secara berlebihan. Dia selalu menampakkan kehambaan dan kerendahan hatinya. Dia selalu berada di tengah-tengah dan mengajarkan agar pengikutnya pun berada di tengah-tengah. Maka mulai saat ini aku katakan bahwa mereka yang memperlakukan aku atau siapapun diantara manusia secara berlebihan dan bahkan memberhalakannya, maka dia bukanlah pengikutku apalagi murid ruhaniku.
Dari uraian diatas jelas bahwa Syekh Abdul Jalil memilki pemahaman Tauhid Ahlussunah wal Jamaah.3

Diskusi