Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!

Download Free Translator

Eye Eye

Jumat, 02 September 2011

Kristen dan Pagan #2

Beberapa legenda para dewa tsb begitu miripnya dgn kepercayaan nasrani ttg Yesus sehingga apabila nama2 spt Osiris, Mithra atau Attis itu diganti dgn nama Yesus maka sulitlah kita membedakan mana legenda mana alkitab.

Kemiripan2 tsb juga begitu nyatanya hingga seorang Martin Luther King pernah berkata: "... Ringkasnya dapat kita katakan bahwa kepercayaan atas kehidupan yg kekal, perantara antara tuhan dan manusia, pelaksanaan sejumlah ritual sakramen, kelahiran kembali orang yg baru masuk agama, dan dalam banyak hal dukungan atas nilai-nilai moral tertentu merupakan hal yg sama antara Mithraisme dan ajaran nasrani. Faktanya, kesamaan ini begitu jelas sehingga banyak orang percaya bahwa agama nasrani sendiri merupakan sebuah aliran kepercayaan rahasia (sebagaimana mithraisme)".

Perkataan itu seakan mengulang kembali kebingungan para pendiri gereja, di antaranya Justin Martyr yg dalam tulisannya berjudul "Dialogue with Trypo" mengatakan bahwa "Kelahiran (Yesus) di kandang kuda adalah prototype dari kelahiran dewa Mithra dalam goa Zoroastrianisme ... Yesus lahir pada saat kelahiran (dewa) matahari di kandang kuda Augea, datang ke dunia sebagai Hercules kedua yg membersihkan dunia yg penuh dosa". Kebingungan juga terlihat dari pembelaan St. Augustine, "Kita menyucikan hari ini (natal) tidak sama dengan para penyembah berhala yg melakukannya karena memperingati kelahiran (dewa) matahari, kita (menyucikannya) untuk memperingati kelahiran Dia yg menciptakan (matahari)".

Fakta yg harus diingat dalam memahami kemiripan tsb adalah bahwa pada masa berkembangnya ajaran nasrani, di wilayah2 perkembangan tsb (mesir, yunani, romawi, syiria, dan timur tengah pada umumnya) telah ada agama2 kuno dgn pengikut yg sangat banyak dan dgn ajaran2 yg melekat erat di benak masyarakat, di antaranya: Mithraisme (menyembah Mithra), Ophirisme (menyembah Attis), penyembahan horus-isis-osiris, helenisme, dsb. Siapapun yg ingin membawa agama baru ke tengah2 mereka dan ingin melakukannya secara mudah, harus bisa menyesuaikan ajaran agama baru tsb dgn mengakomodir ajaran2 penyembah berhala.

Para penganut nasrani awal yg dipimpin langsung oleh James (saudara tiri Yesus) dan Peter (murid langsung Yesus) atau yg sering disebut sebagai kaum Ebbonite menolak utk menyesuaikan keyakinan mereka dgn ajaran2 para penyembah berhala. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena mereka membatasi dakwahnya di kalangan Yahudi yg memang dengan keras menolak ajaran2 para penyembah berhala tsb. Aliran ini bertahan hingga setelah Konsili Nicea gereja menyatakan mereka sesat dan menghabisi para pengikutnya.

1 komentar:

limdny mengatakan...

http://coldcasechristianity.com/?s=myth

Posting Komentar

Informasi Pilihan Identitas:
*Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger.
*Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
*Anonim : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan).

Diskusi